Sunday 18 September 2016

penyebab obesitas pada anak


obesitas dan kegemukan bkanlah sebuah penyakit. namun dua hal tersebut dapat meningkatkan resiko terserang penyakit. penyakitnya pun bukan penyakit yang sembarangan. beberapa penyakit yang di sebabkan obesitas dapat mengancam jiwa penderitanya. beberapa penyakit yang dapat diderita orang atau anak yang mengidap obesitas diantaranya :
  • Peningkatan risiko penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Masalah Pernapasan
  • Masalah Tidur
Anak serta remaja yang mengalami obesitas juga memiliki masalah emaosional yang lebih tinggi. Remaja dengan masalah berat badan cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan minder dengan teman sebaya mereka.Selain itu perasaan depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif kompulsif juga dapat terjadi.

Saturday 17 September 2016

tips memilih sepatu anak yang tepat

sepatu anak
anak-anak terlihat sangat imut dan lucu. untuk menambah kelucuan dan keimutan anak, kita ingin memilihkan pakaian yang juga lucu dan imut buat mereka. tak terkecuali sepatu, akan tetapi banyak dari kita yang salah memilih sepatu. lalu bagaimana cara memilih sepatu yang tidak hanya menunjang penampilan mereka, akan tetapi juga baik dan tepat bagi pertumbuhan mereka?. berikut kami sampaikan tips-tips memilih sepatu yang tepat bagi buah hati anda :

    1. Beli sepatu pada saat anak dapat berjalan
Penelitian menunjukkan bahwa sepatu pertama bagi anak haruslah lunak, lentur, dan sesuai ukuran. Sebab, kaki anak masih berupa tulang rawan dan sangat mudah berubah oleh tekanan. Membeli sepatu bagi anak haruslah ketika anak sudah mampu berjalan sehingga kakinya sudah siap untuk dipasangkan sepatu.
2. Pilihlah sepatu yang pas dengan ukuran kaki anak

Sepatu yang pas ukurannya akan memudahkan si kecil untuk berjalan. Terlebih jika anak Anda sangat aktif dalam beraktivitas. Oleh karena itu, pastikan Mom’s and Dad’s mengukur kaki anak terlebih dahulu agar sepatu yang digunakan pas.

       3. Mengukur kaki anak pada sore hari
Agar ukuran sepatu pas dengan kaki si kecil maka Mom’s and Dad’s harus mengukur kaki mereka terlebih dahulu. Proses mengukur kaki paling tepat dilakukan pada sore hari. Karena pada saat itu ukuran kaki akan mengembang lebih besar dibandingkan waktu lainnya. Kedua kaki juga perlu diukur agar sepatunya benar-benar pas.

4. Pilih sepatu yang mudah digunakan namun tidak mudah lepas

Masa kanak-kanak merupakan masa bermain. Anak-anak biasanya sangat aktif untuk berjalan atau berlarian. Oleh karena itu, penting bagi Mom’s and Dad’s untuk memilih sepatu yang mudah digunakan namun tidak mudah lepas jika dipakai beraktivitas. Seperti model slip on (tanpa tali). Dengan model ini, aanak-anak pun akan mudah belajar menggunakan sepatunya sendiri dan Mom’s and Dad’s tidak perlu khawatir anak akan terjatuh karena menginjak tali sepatu.

Pilih sepatu yang ringan. Sepatu yang berat akan mengganggu postur dan pertumbuhan kaki anak.

Pastikan sepatu yang Anda pilih cukup fleksibel untuk pertumbuhan kaki si kecil. Tekuklah sepatu pada ujung jari dan tumitnya untuk mengecek fleksibilitasnya. Jika sepatu bisa menekuk di tengah dengan luwes, berarti inilah pilihan yang tepat.

Hindari memilih sepatu dengan aksesori yang mudah lepas. Si kecil yang penuh rasa ingin tahu bisa terdorong untuk mengeksplorasi aksesori itu. Jika mudah lepas, kemungkinan masuk mulut 
dan tertelan si kecil juga ada.

Pilih sepatu dengan sol yang tidak licin. Anak yang baru bisa berjalan tentu belum mempunyai kontrol tubuh yang sempurna sehingga sepatu yang tidak licin akan sangat membantu untuk ‘mengerem’ ketika ia berlari.

Monday 11 January 2016

tips melatih indera bayi dengan alat sederhana



tips melatih indera bayi dengan alat sederhana- Sejak lahir bayi sudah siap distimulasi tapi harus sesuai tahap perkembangannya. “Begitu bayi lahir semua panca indra sudah berfungsi, ia sudah siap distimulasi dan dapat menyerap hal-hal baru di sekitarnya dengan cepat,” kata dr Setyo.

Panca indra yang sudah berfungsi baik utamanya pada indra penglihatan, pendengaran, peraba, dan keseimbangan (proprioseptif). Jadi, begitu si kecil lahir, orangtua harus mulai menstimulasi agar panca indranya berkembang lebih baik.

Pasalnya, perkembangan otak dimulai sejak dalam kandungan dan ketika bayi baru lahir panca indranya sudah berkembang. Namun, apakah perkembangannya optimal atau tidak, bergantung pada stimulasi yang diberikan.