Thursday, 19 November 2015

10 tips memaksimalkan intelektualitas bayi anda


Masa-masa balita adalah masa emas. Dalam masa ini anak berada pada kondisi yang sangat ideal untuk belajar. Sayangnya banyak orang tua melewatkan masa emas ini. Merasa bayi belum mampu diajari sesuatu maka orangtua mengabaikan dalam upaya memaksimalkan intelektualitas anak. Padahal bayi sekalipun dapat menerima stimulus-stimulus yang berguna baginya. Nah, berikut beberapa tips yang dapat para orangtua lakukan untuk merangsang intelektualitas bayi mereka. Tips ini disampaikan oleh Dra. Lina E. Muksin, M.Psi., Senior Consultant Propotenzia, Bogor. Berikut tips guna memaksimalkan intelektualitas bayi anda :
  • Berikan stimulus sensorik pada awal bulan (0-6 bulan)
Pada usia awal-awal, bayi sangat mengandalkan panca inderanya. Apa yang ia sentuh, cium, raba, lihat, dengar sangat berpengaruh terhadap intelektualitasnya. Karena
dari apa yang ia rasakan tersebut akan menimbulkan berbagai sensai. Dan memberikan pemahaman pada otaknya. Contoh kecil adalah usapan handuk setelah mandi. Anak akan merasakan lembutnya handuk dan memahami apa itu lembut.
  • Hindari overstimulasi dan suara-suara yang mengganggu.
Meskipun stimulus sangat penting dalam perkembangan bayi, namun hindari memberikan stimulus yang berlebihan. Layaknya orang dewasa, sesuatu yang datang bertubi-tubi akan mengganggu proses belajarnya. Sehingga otak tak mampu mengimbangi stimulus tersebut. Suara yang berisik juga termasuk stimulus yang berlebihan. Berikan stimulus secara berlahan namun berulang dan konsisten.
  • Ciptakan lingkungan yang mendorong pembelajaran.
Lingkungan juga menjadi alat pembelajaran yang baik bagi bayi. Ciptakan lingkungan sekitar bayi yang penuh dengan stimulus baik. Tak perlu benda mahal, cukup benda sederhana namun memberikan stimulus pada bayi anada. Contihnya botol bekas yang di isi beras dan dapat berbunyi akan mnstimulus pendengarannya, atau kamar yang di warnai dengan aneka warna akan menstimulus penglihatannya.
  • Merespons sinyal yang diberikan bayi.
Respons-respons positif yang diberikan oleh orangtua kepada bayi akan membuat bayi merasa diperhatikan dan makin menguatkan pemaknaan saat ia mengonstruksikan pemahaman tentang sesuatu di otaknya. Jadi, ketika bayi mengeluarkan suara, “aaaaa...” segeralah lakukan kontak mata padanya, sambil  menirukan suaranya, “Aaaa....” dengan tersenyum tentunya. Dan bila bayi tersenyum segera balas.
  • Beri kesempatan padanya untuk melakukan perubahan.
Ketika bayi bermain, sodorkan mainan yang memungkinkan ia melakukan perubahan. amatlah disarankan Mainan yang sesuai dengan usianya (mudah digenggam) dan aman yang diberikan. Misal, kerincingan warna warni dan bola kecil yang terbuat dari kain. Kedua mainan itu memungkinkan untuk diangkat dan diraih bayi karena ringan. Pengalaman saat bayi mampu mendorong, meraih, menggerak-gerakkan bola/kerincingan itu, akan membangun kepercayaan pada dirinya bahwa ia mampu melakukan sesuatu.
  • bebasan untuk bereksplorasi.
Bayi berada pada masa ingin tahu dan mencoba segala hal. Bebaskan mereka bereksplorasi sebebas bebasnya. Selama tidak membahayakan dirinya biarkan bayi mencoba hal-hal baru.
  • Jangan alihkan perhatiannya.
Ketika beraktivitas dengan bayi, termasuk sedang bermain, terimalah apa pun yang menarik bagi bayi pada saat itu. Jangan alihkan perhatian bayi kepada yang lain, apalagi menghentikan keasyikannya dengan tiba-tiba. Otak bayi membutuhkan jeda dan waktu untuk mencerna sesuatu. Bila kita tiba-tiba mengalihkan perhatian bayi, maka akan merusak proses pemahamannya.
  • Beri penghargaan.
Bentuk penghargaan bisa dalam kata-kata positif. Saat si kecil berhasil menggapai mainan yang ada di dekatnya, misal, tersenyumlah padanya, “Wah, Adek pintar sudah bisa memegang mainan, ya.” Penghargaan seperti ini akan menambah keyakinan bahwa dirinya mampu.
  • Berbicaralah kepada bayi, walau ia belum mengerti.
Bayi membutuhkan interaksi dengan orang lain di sekitarnya. Interaksi itu antara lain diperoleh bila ayah/ibu rajin bercakap-cakap dengannya. Meski bayi kelihatannya belum mengerti apa yang dipercakapkan, interaksi ini akan menstimulasi perkembangan kognitifnya. Jadi, mulai sekarang jangan hanya membelai atau menggendong saja, ya, tapi “mengobrollah” dengan sang buah hati.
  • Bacakan buku cerita atau mendongeng.
Membacakan cerita/mendongeng dalam suasana hangat dan penuh kasih sayang mampu memberikan kesan kuat pada memori bayi, baik isi ceritanya maupun warna-warni dan tampilan gambar pada buku. Bacalah cerita dengan intonasi yang keras dan perlahan. Aktivitas ini akan mengembangkan keterampilan berbahasanya kelak.

No comments:

Post a Comment