Tuesday, 1 December 2015

ini cara mengurangi dampak buruk berita negatif pada anak



jaman modern seperti sekarang biasa di sebut jaman informasi. informasi hadir di setiap sudut kehidupan kita. tidak hanya lewat televisi, koran dan radio seperti belsan tahun yang lalu. kini informasi bahkan ada di genggaman kita masing-masing. sayangnya, informasi yang ada tidak selalu informasi yang menyenangkan, baik dan berkualitas saja. informasi yang banyak kita cerna serimh juga adlah berita buruk, menyedihkan bahkan terkadang bohong. celakanya, informasi-informasi ini tidak hanya jadi bahan konsumsi orang dewasa. anak-anakpun kini dengan tanpa kesulitan berarti mampu mengakses semua jenis informasi.
informasi-informasi yang di akses anak-anak tentu berdampak pada mereka. bisa berdamak buruk bisa juga berdampak baik. peran orang tua dalam mendampingi anak ketika mencerna informasi sangatlah penting. terutama informasi atau kabar buruk. siapapun orang tua tidak ingin anaknya terkena damak buruk sebuah berita. untuk itu mari kita simak beberapa tips guna menyaring berita buruk bagi anak-anak ini. tips yang disampaikan oleh Irma Gustiana A.,MPsi, psikolog anak dan keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia diambil dari situs http://www.parenting.co.id. berikut tipsnya :


1. Yakinkan anak bahwa dunia tidak seluruhnya buruk, seperti tayangan berita yang mereka saksikan, masih banyak hal menyenangkan dan orang baik dalam hidup ini. “Jadi kita memberi tahu bahwa di suatu peristiwa yang menyeramkan, ada orang baik lain di sekeliling mereka, yang siap membantu dan peduli kepada mereka, sehingga anak tidak merasa ketakutan atau cemas,” kata psikolog yang akrab disapa Ayank. dengan demikian anak akan lebih lengkap dalam memahami suatu berita buruk atau negatif.


2. Diskusikan hal-hal yang sedang diberitakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman anak tentang peristiwa tersebut. Gali emosi anak, apakah dia takut atau biasa saja. Anda bisa mulai percakapan seperti ini, “Apa yang sudah kamu dengar dan lihat? Apa pendapat kamu tentang itu? Apa perasaan kamu waktu melihat itu?”. usahakan dengan cara yang santai dan jauh dari kesan wawancara. agar anak lebih terbuka berpendapat.

3. Validasikan atau ungkapkan lagi setiap emosi yang dikatakan oleh anak, lantas dengan bahasa yang mereka mengerti, jelaskan peristiwa tersebut secara garis besar, tak perlu terlalu detail. Dengan membicakan ketakutan yang dirasakan anak, Anda bisa meredam ketakutan anak, sehingga dia tidak memendam rasa takutnya sendiri. memberi pengertian-pengertian yang lain seperti itu akan membeuat mereka tidak terlalu gusar.

     baca juga ini :


4. Ingat-ingat juga pola perilaku, raut wajah anak untuk melihat apakah ada sesuatu yang salah pada mereka, terutama untuk anak yang belum bisa mengungkapkan emosi mereka. segera atasi bila ada sesuatu yang dirasa aneh dari anak anda.


5. anda bisa berpartisipasi melakukan hal kecil untuk mengurangi dampak negatif tayangan pemberitaan. Misalnya, jika anak sedih setelah melihat korban bencana alam, maka Mama dan Papa bisa mengajak anak mendoakan para korban atau menyumbangkan sesuatu untuk meringankan penderitaan korban. “Alihkan emosi anak ke bentuk aksi sosial untuk mengembangkan kemampuan empati dan rasa kepedulian sosialnya,” tambah Ayank.

demikianlah tips-tips agar anak terhidar dari dampak buruk berita negatif yang banyak tersebar.

No comments:

Post a Comment